Entri Populer

Kamis, 24 Februari 2011

Metode Ilmiah

Matematika dan IAD
25 Februari 2011

           Sebelum membuat suatu penelitian ilmiah, kita harus mengerti apa yang di maksud dengan metode ilmiah, apa fungsi adn kegunaannya, serta bagai mana tata cara menyusun suatu metode ilmiah.
         Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.
Kriteria
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi

Langkah-langkah
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan

Kriteria Metode Imiah
         Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka (bias)
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa.
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakah ukuran objektif.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi.

LANGKAH DALAM METODE ILMIAH
          Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.

1. Merumuskan serta mengidefinisikan masalah
         Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?
Berikan definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa. dan sebagainya

2. Mengadakan studi kepustakaan
         Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.

3. Memformulasikan hipotesa
         Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.

4. Menentukan model untuk menguji hipotesa
       Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan teknik statistik yang tersedia.
Pcngujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.

5. Mengumpulkan data
          Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan. teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.

6. Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi
      Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa. maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.

7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
       Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hipotesa tersebut ditolak.

8. Membuat laporan ilmiah
       Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.

       Kesimpulannyha suatu penelitian membutuhkam suatu metode ilmiah, agar berjalan sistematis dan pengujian suatu pemecahan masalah dapat teruji, apakah berhasil atau tidak,

Rabu, 16 Februari 2011

Perkembangan Ilmu Pengetahuan


16 Februari 2011
Matematika dan IAD

Pada awalnya, manusia melakukan seluruh pekerjaan secara bersama-sama dan membagi hasil yang didapat secara merata. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama dan tingkat derajat kemanusiaan yang sama pula. Pada masa itu ekonominya dimulai dengan bentuk yang sederhana, seperti mencari makan secara langsung. Pada masa itu pula, jumlah manusia belum terlalu banyak. Oleh karenanya makanan dapat dicari dengan mudah. Makanan didapat dengan hasil berburu dengan menggunakan teknologi yang sangat sederhana. Masih menggunakan batu dan belum mengenal logam. Dikarenakan aktivitas ini memerlukan tenaga fisik yang besar maka aktivitas berburu dilakukan oleh laki-laki dan perempuan hanya melakukan pekerjaan disekitar rumah, seperti menyiangi hasil buruan, menjaga anak dan menjaga lingkungan. Pada masa inilah ditemukan ilmu pembagian kerja secara sederhana dalam sejarah perkembangan manusia
Kemudian disebabkan semakin sukarnya hasil buruan didapatkan dan kebutuhan hidup harus tetap dipenuhi kemudian perempuan segera menemukan teknik bercocok tanam. Hasilnya kemudian menjadi lebih dapat diandalkan sebagai mata pencarian utama ketimbang berburu. Pada tahap masyarakat ini keberadaan perempuan kemudian lebih dihargai daripada pria, dan inilah asal usul budaya matrineal, yaitu budaya dimana perempuan, sebagai garis pembawa keturunan juga sekaligus sebagai hukum tertinggi bagi kaumnya. Dengan semakin menyusutnya binatang, para pria kemudian mengganti peran wanita dalam bercocok tanam. Perempuan kemudian berperan dalam pekerjaan rumah tangga semata-mata (domestik). Penghargaan terhadap perempuan kemudian meluntur. Gens (garis keturunan) matrineal diganti oleh gens patrineal (garis keturunan ayah/laki-laki). Pada masi ini ilmu pengetahuan berkembang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan kehidupan. Masa ini disebut masa neolitikum dimana pola pikir manusia masih bersifat mitos.
Kemudian pola pikir manusian berubah dari mitosentris menjadi logo-sentris membuat manusia bisa membedakan kondisi riil dan ilusi, sehingga mampu keluar dari mitologi dan memperoleh dasar pengetahuan ilmiah. Ini adalah titik awal manusia menggunakan rasio untuk meneliti serta mempertanyakan dirinya dan alam raya. Pada masa ini manusia mulai memikirkan tentang alam yang terlihat secara nyata dan muncul rasa keingintahuan terhadap alam. Rasa keingintahuan manusia dimasa ini sudah begitu besar sehingga manusia selalu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan atas segala yang terlihat oleh matanya. Pada masa ini ilmu filsafat mulai berkembang dan dikenal beberapa orang ahli filsafat diantaranya Socrates (479-399 SM), Plato (427-437 SM) dan Aristotles (384-322 SM).
Socrates mendefinisikan, menganalisis dan mensintesa kebenaran objektif yang universal melalui metode dialog (dialektika). Satu pertanyaan dijawab dengan satu jawaban. Plato mengembangkan konsep dualisme (adanya bentuk dan persepsi). Ide yang ditangkap oleh pikiran (persepsi) lebih nyata dari objek material (bentuk) yang dilihat indra. Sifat persepsi tidak tetap dan bisa berubah, sementara bentuk adalah sesuatu yang tetap. Dengan kata lain Plato berpendapat bahwa ilmu pengetahuan muncul dari dalam diri sendiri dengan melihat objek. Sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Dengan kata lain Aristotelas berpendapat bahwa ilmu pengetahuan lahir dari objek yang dilihat (objek yang dilihat memberikan pemahaman/ilham akan ilmu pengetahuan). Dari kedua filosof inilah (Plato dan Aristoteles) kemudian lahir paham yang berkembang hingga sekarang yang dikenal dengan paham idealis dan sosialis. Namun sesungguhnya kedua paham ini adalah paham yang tidak benar sebab ilmu pengetahuan yang sesungguhnya lahir dari petunjuk Tuhan Yang Maha Esa.
Hal ini dapat dibuktikan ketika pertama sekali ditemukannya teknik pengkuburan jenazah. Dimana ketika Qabil selesai membunuh Habil, dia tidak tahu harus melakukan apa terhadap jenazah Habil. Jika teori Plato benar bahwa ide akan muncul sendiri dengan melihat objek, namun kenyataannya Qabil tetap tidak tahu harus melakukan apa setelah melihat jenazah Habil. Begitupula sebaliknya, jika teori aristoteles benar bahwa objek yang dilihat memberikan ide kepada kita, namun kenyataannya Qabil tetap tidah tahu harus berbuat apa setelah melihat jenazah Habil. Hingga kemudian datanglah petunjuk dari Tuhan YME dengan mengirimkan dua ekor burung yang berkelahi hingga seekor diantaranya tewas. Kemudian burung yang hidup menguburkan burung yang tewas tadi ke dalam tanah. Sehingga dengan melihat peristiwa tersebut muncul ide dari Qabil untuk menguburkan jenazah Habil didalam tanah. Demikian juga dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya, umumnya semuanya lahir berdasarkan petunjuk. Dimana John wright bersaudara berhasil menemukan pesawat terbang dimana idenya adalah terinsipirasi dari burung yang bisa terbang.
Dimasa sekarang sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan telah tumbuh dengan laju percepatan yang sangat tinggi. Dimana motivasi untuk melakukan penelitian atas ilmu pengetahuan dan teknologi bukan hanya berdasarkan kebutuhan pokok dan rasa ingin tahu, tetapi juga sudah masuk pada aspek bisnis. Dorongan dari aspek bisnis inilah sebenarnya yang menjadi motivasi utama untuk penemuan hal-hal baru. Sehingga para peneliti dibayar oleh pelaku usaha agar berlomba-lomba untuk menemukan hal baru untuk bisa menunjang transkaksi bisnis suatu perusahaan. Penelitian tidak hanya dilakukan untuk menemukan sesuatu yang baru tetapi juga dilakukan untuk perkembangan produk-produk yang sudah ada. Sehingga produk-produk tersebut semakin bisa bersaing guna mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
Disamping itu setiap perubahan-perubahan yang terjadi juga menjadi faktor pendorong para ilmuan masa kini untuk melakukan penelitian hingga ditemukan suatu ilmu/ide atau penemuan produk baru. Seperti terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu dimasa sekarang mendorong para ilmuan dibidang meteorologi dan geofisika untuk mencari tau penyebab terjadinya perubahan iklim tersebut dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat dimasa sekarang dan mendatang, serta mencari ide bagaimana cara menanggulangi agar perubahan iklim tersebut bisa kembali normal. Munculnya berbagai penyakit aneh juga menjadi faktor pendorong para dokter untuk bisa segera menemukan obat agar bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Populasi manusia yang semakin meningkat juga mendorong para arsitek untuk menemukan teknologi perumahan agar bisa menampung sebanyak-banyaknya manusia dengan lahan yang terbatas, sehingga ditemukanlah teknologi apartment dan rumah susun.