Entri Populer

Sabtu, 17 Maret 2012

Kecanduan Terhadap Alkohol dapat Merusak Kesehatan Mental

Kebiasaan minum alkohol cukup meluas di negri kita ini, seperti akhir-akhir ini banyak kejadian yang terjadi akibat penggunaan alkohol. Kebiasaan ini banyak terjadi di kota besar, tetapi di pedesaan juga sudah banyak yang menggunakan alkohol.
Alkohol adalah  zat penekan susunana syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin  mempunyai efek stimulasi ringan. Alkohol dapat merusak  kesehatan apabila jika dikonsumsi secara berlebihan dan secara terus-menerus. Alkohol sangat berpengaruh pada aspek psikis.Konsentrasi bekerja menurun dan pola hubungan sosial juga akan terganggu. Peminum alkohol juga akan cenderung berkumpul dengan sesama peminum dan juga mudah untuk menggunakan narkotik. Jangan dilupakan, seperti yang terlihat dalam fenomena saat ini sebagian kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh alkohol pengemudi. Karena pengaruh alkohol terhadap pengambilan keputusan, konsentrasi,penglihatan dan koordinasi, maka tak heran jika mabuk menjadi penyebab umum terjadinya kecelakaan mobil. Orang-orang yang telah mengkonsumsi alkohol walupun hanya sedikit, tidak seharusnya diperkenankan mengemudi, mengoperasikan mesin atau berpartisipasi dalam kegiatan yang secara potensial berbahaya.
Beberapa waktu lalu,  publik dikejutkan dengan sebuah kecelakaan maut yang menyebabkan sembilan nyawa melayang akibat pengemudi mobil yang diduga teller atau mabuk  karena pengaruh obat dan minuman keras. Peristiwa itu telah menghentak hati nurani banyak orang dan seharusnya menyadarkan kepada kita, sebuah bahaya dari minuman keras danlbagaimana bangsa kita harus menyikapinya.
Nyawa melayang akibat alkohol sudah sering kita dengar. Bahkan rata-rata korban melayang akibat menenggak minuman beralkohol adalah mereka dari kalangan usia muda.
Masyarakat kita sudah banyak yang tahu tentang bahaya dari akibat minuman beralkohol.Salah satunya adalah menimbulkan kecanduan yang luar biasa, karena minuman beralkohol ini mengandung zat aditif, yaitu zat zat yang jika masuk kedalam tubuh manusia walaupun dengan jumlah sedikit akan menimbulkan efek kecanduan yang luar biasa.
Dari sisi kesehatan, bahaya minuman keras sungguh sangat merisaukan, namun anehnya banyak yang tidak memperdulikannya. Diantaranya bahaya minuman beralkohol bagi kesehatan mental atau kejiwaan manusia, diantarnya adalah dapat merusak syaraf.  Minuman keras atau minuman beralkohol mengandung zat aditif  yang jika dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan syaraf otak yang menyebabkan manusia yang mengkonsumsinya mudah hilang aklnya,keseimbangan dan indra perabanya akan semakin berkurang akan semakin berkurang kepekaannya. Bagi si pengguna alkohol dapat merusak kejiwaannya. Orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol tingkat sosialnya berkurang, emosinya meningkat dan menyebabkan mudah tersinggung dan juga tingkat konsentrasinya menurun.
Alkohol mempunyai sifat menimbulkan gangguan pada susunan syaraf. Alkohol pada minuman keras contohnya Jen ever dan Brandy. Apabila diminum mula-mula menjadi riang gembira dan banyak bicara ( euforia) , tetapi lama kelamaan kesadarannya merendah, keseimbangan badan terganggu dan mabuk. Akibat pemakaian alkohol yang berlebihan dapat terjadi kelumpuhan karena radang syaraf.
Selain berdampak buruk terhadap masalah kesehatan mental, alkohol juga menimbulkan dampak buruk bagi kemasayarakatan. Diantaranya menimbulkan efek buruk dalam hubungan sosial dengan keluarga dan masyarakat.
Minuman keras juga memberikan konstribusi terhadap perkembangan depresi. Semakin sesring seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang pemikirannya tentang tanggung jawab termasuk pekerjaan. Hal ini akan menurunkan produktivitas bekerja dan nantinya berujung pada pengangguran.Mengonsumsi alkohol juga juga bisa memicu terjadinya masalah hukum, seperti ditangkap akibat perilaku tidak tertib atau mengemudi dibawah pengaruh alkohol.
Dari sudut pandang apapun, alkohol memiliki lebih banyak mudharat daripada manfaat. Kita tidak ingin membiarkan pecandu mengonsumsi alkohol semakin meningkat karena pada akhirnya akan memakan korban jiwa.

Kesehatan Mental

Istilah Kesehatan Mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).
Kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup, masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian sosialnya.
Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan Pencegahan dari kemungkinan timbulanya kerusakan mental atau malajudjusment. Kesehatan mental terkait dengan
·         bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari
·         bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain dan
·          bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan. 
 Kesehatan Mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Kesehatan Mental merupakan suatau keadaan dimana seseorang tidak ada  perasaan bersalah pada dirinya sendiri dan memiliki estimasi terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan dan kelemahannya, kemampuan dalam menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dan kehidupan sosialnya, serta memiliki kebaahagiaan dalam hidupnya.
Faktor yang Mempengaruhi Mental Manusia
Mentaal manusia dipengaruhi oleh faktor  internal dan external. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa.
1.      Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat seperti sifat jahat, iri, pemalu, dengki, jahat, dan sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya, menciptakan lagu, akting, musisi, dan lain sebagainya. Sedangkan aspek keturunan yaitu intelektual, ppotensi diri, dan sebagainya.
Faktor Eksternal
Faktor ekternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat seorang manusia adalah keluarga seperti, orang tua, anak, istri, kaka, adik, dan masih banyak lainnya.
Faktor luar  yang berpengaruh seperti hukum,agama, sosial, budaya, masyarakat, pendidikan, pekerjaan,. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang , namum faktor eksternal yang tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak baik.b  

KARAKTERISTIK MENTAL YANG SEHAT
1. Terhindar dari Gangguan Jiwa
Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan perbedaan antara gangguan jiwa (neurose) dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu:
  1. Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya yang kena psikose tidak. 
  2. Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. sedangkan yang kena psikose kepribadiaannya dari segala segi (tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan
2. Dapat menyesuaikan diri
Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh/ memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), dan mengatasi stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai denagn norma agama.
3. Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
Individu yang sehat mentalnya adalah yang mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. pemanfaatan itu seperti dalam kegiatan-kegiatan belajar (dirumah, sekolah atau dilingkungan masyarakat), bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi, dan berolahraga.
4. Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain
Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku atau respon-responnya terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. dia mempunyai prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirnya sendiri di atas kerugian orang lain. Segala aktivitasnya di tujukan untuk mencapai kebahagiaan bersama.