Sistem
Informasi Psikologi
Sebelum
menjelaskan tentang apa itu Sistem Informasi Psikologi (SIP), saya akan
menjelaskannya terlebih dahulu satu persatu mulai dari apa itu “Sistem”,
“Informasi”, “Psikologi”, dan kemudian
akan membahas tentang apa itu “Sistem Informasi Psikologi”.
1. Sistem
Pengertian Sistem
Sistem berasal
dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
yang dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah
ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara.
Menurut
Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit
lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat
dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Apabila satu unit macet/terganggu, unit lainnya pun akan terganggu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Menurut
Samiaji Sarosa (2009) sistem adalah sekumpulan komponen atau subsistem, sehingga
sistem terdiri dari beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya.
Menurut
Ida Nuraida (2008) sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing
komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling bergantung serta
memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.
Menurut
Aim Abdulkarim (2008) sistem adalah keseluruhan dari beberapa bagian yang
mempunyai hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan
struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu kebergantungan.
Dari
pejelasan yang telah saya uraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan, sistem
adalah suatu kumpulan atau kesatuan unit yang memiliki hubungan satu dengan
yang lainnya, sehingga hubungan tersebut mencapai tujuan tertentu.
Elemen-elemen
sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem , yaitu :
1.
Tujuan
Setiap
sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi
tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.
2.
Masukan
Masukan
(input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak
secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3.
Proses
Proses
merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4.
Keluaran
Keluaran
(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5.
Batas
Yang
disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank.
Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6.
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7.
Lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh
terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu
sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem.
- Karakteristik Sistem
1.
Komponen (Component)
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
2.
Batas Sistem (Boundary)
Batas
sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi
dan tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling
berinteraksi. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Segala
sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.
Lingkungan luar yang menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak
hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dimusnahkan
dikendalikan agar tidak mengganggu operasi sistem.
4.
Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan
media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Untuk
membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem
yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain output dari suatu
subsistem akan menjadi input dari subsistem yang lainnya.
5.Masukan
sistem (Input)
Merupakan
energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan
(Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6.
Keluaran Sistem (Output)
Merupakan
hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Meliputi : Keluaran yang berguna,
contohnya Informasi yang dikeluarkan oleh komputer. Dan Keluaran yang tidak
berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan, contohnya panas yang dikeluarkan
oleh komputer.
7.
Pengolah Sistem (Process)
Merupakan
bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Contoh
CPU pada Komputer, Bagian Produksi yang mengubah bahan baku menjadi barang
jadi, Bagian akuntansi yang mengolah data transaksi menjadi laporan keuangan.
8.Tujuan
Sistem (Goal)
Setiap
sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang
dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan kata lain suatu sistem akan
dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau
tujuannya. Sistem yang tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya.
2. Informasi
Menurut
Eriyanto (2004) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari
bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan
dalam suatu lingkungan kompleks.
·
Menurut Hanif Al Fatta (2007) sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi,
saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
·
Menurut Samiaji Sarosa (2009) sistem adalah sekumpulan komponen atau subsistem,
sehingga sistem terdiri dari beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya.
·
Menurut Ida Nuraida (2008) sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing
komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling bergantung serta
memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.
·
Menurut Aim Abdulkarim (2008) sistem adalah keseluruhan dari beberapa bagian
yang mempunyai hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan
struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu kebergantungan.
·
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan
unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak
dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Apabila satu unit macet/terganggu, unit lainnya pun akan
terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Dari
pejelasan yang telah saya uraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan, sistem
adalah suatu kumpulan atau kesatuan unit yang memiliki hubungan satu dengan
yang lainnya, sehingga hubungan tersebut mencapai tujuan tertentu.
3. Psikologi
Psychology
=
psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti
ilmu. Secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa. Psikologi sendiri menurut saya
mempelajari pola tingkah laku manusia , bagaimana tingkah laku tersebut
terbentuk dan proses-proses mental yang terjadi pada manusia. Sedangkan, Morgan
(1987), mengatakan psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan binatang,
serta penerapannya pada permasalahan manusia.
Sejarah
Seperti
yang sudah saya jelaskan diatas, psikologi adalah ilmu yang mempelajari
lika-liku kejiwaan seseorang diantaranya adalah perilaku dan pikiran. Pada
awalnya, gagasan tentang perilaku dan pikiran dimulai oleh filsuf-filsuf yunani
klasik dan sampai saat ini merupakan bagian dari filsafat. Pada waktu itu belum
ada pembuktian-pembuktian nyata atau empiris, melainkan segala teori
dikemikakan berlndaskan argumentasi-argumentasi logis (akal) belaka.
Psikologi
baru diakui menjadi ilmu independen pada tahun 1879 karena didirikannya
laboraturium psikologi pertama di Universitas Leipzig oleh Wilhem Wundt
(1832-1920) seorang ahli filasafat-psikologi Jerman. Kemudian, tahun 1883
Laboraturium psikologi resmi pertama di Amerika Serikat didirikan oleh Universitas
John Hopkins. Setelah itu perkembangan psikologi makin berkembang dan para
sarjana psikologi mulai menyelidiki gejala-gejala kejiwaan secara lebih
sistematis dan objektif.
Aliran-aliran
psikologi
1. Struktualisme
Tokoh
: Wilhelm Wundt. Tujuan dari aliran ini adalah untuk menemukan unit-unit atau
elemen-elemen yang membangun pikiran. Metode yang membangun pikiran yang
digunakan oleh ahli aliran ini untuk menemukan unit-unit dasa dari pikiran
adalah instropeksi.
2.
Fungsionalisme
Tokoh
: John Dewey (1873–1954). Aliran ini menyatakan bahwa pikiran dan perilaku itu adaptive,
yang berarti manusia dapat menyesuaikan lingkungan yang berubah. Itu berarti
ahli psikologi dalam aliran ini mempelajari fungsi pikiran dan perilaku.
3. Psikoanalisis
Tokoh
: Sigmun Freud (1856-1938) . Aliran ini mengatakan bahwa kebanyakan apa yang
kita lakukan dan pikirkan merupakan hasil dari keinginan atau dorongan yang
alam tidak sadar (unconscious).
4. Psikologi
gestalt
Tokoh
: Max Wertheirmer (1880 – 1943). Aliran ini menolak analisis dan
penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian,
makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang.
Menekankan pada fenomenologis dalam aktifitas mental namun tetap empiris.
5.
Behaviorisme
Tokoh
: John B. Watson (1879-1958). Aliran ini menekankan pada respon-respon yang
dikondisikan serta menekankan pada perilaku yang dipelajari dibandingkan dengan
perilaku yang tidak dipelajari.
Sistem
Informasi
1. John F. Nash
Sistem Informasi adalah
kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan
pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses
atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai
intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
2. Rommey
Sistem Informasi adalah
cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan
menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,
mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud
menata jaringan komunikasi yang penting, untuk mengumpulakn, memasukkan,
mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan,
mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem
Informasi Psikologi
Dari
keseluruhan uraian mengenai sistem, Informasi, dan psikologi di atas, maka
dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa definisi “Sistem Informasi Psikologi” adalah
suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas
atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun
tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia
sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan
untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contoh nyata dari
pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam
pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi
alat tes psikologi).
Referensi
Abdulkarim, A. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Grafindo Media Pratama. Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologi umum (edisi revisi
2009). Jakarta: RINEKA CIPTA
Basuki, H. (2008).
Psikologi umum. Jakarta:Gunadarma
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Grasindo. (Google Book)
Karakteristik sistem .
Parno. Konsep dasar sistem informasi.
Nuraida, I. (2008). Manajemen Administrasi Perkantoran.
Yogyakarta: Kanisius. (Google Book)
Riyanti, Dwi
B.P.,Prabowo, Hendro., Puspitawati, Ira. (1996). Psikologi Umum 1.Jakarta:
Gunadarma
Gunadarma
Sarosa, S. (2009). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Grasindo. (Google Book)
Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Grasindo.
Nama : Tetty Winda siregar
NPM : 18510932
Kelas : 4PA05
Mata kuliah : Sistem Informasi Psikologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar